Sabtu, 04 April 2009

cerita pendek .

seoarng gadis cilik tengah berjalann menyusuri jmbtn. dengan berbekal satu plastik saja, ia tag lelah dan trz berjalan. taukah kalian kmn gadis cilik itu akan pergi? ia sendiri saja tdk tau arah dan tujuannya melangkah.
"meeongg.." suara seekor kucing dr balik batu besar. gadis cilik itu bergegas mencari kucing itu. "ahh kau. apakah kau sendirian? kasian skali kau. kau kedinginan ea?? tenangg. sini mendekatlah padaku supaya kau tidak kedinginan." sahut gadis cilik itu kpd si kucing. tag lama kemudian, ia bersenandung. merduu sekali. suaranya lembut bagaikan kain sutra. tapi, apakah kalian tau?? dibalik suara merdu itu, terdengar isak tangisnya. tes.. tes.. tes.. butiran permata dr matanya jatuh satu-persatu. "aku kesepian, aku ingin mencari dmn orangtuaku berada. aku yakin mereka masih ada didunia ini. walaupun paman ku bilang mereka sudah tiada, namun aku percaya bahwa mereka masih hidup. aku tag tahan hidup bersama pamanku. sapu lidi itu slalu saja melukai ku. hvft. itulah sebabnya aku kabur dr rumah. aku berharap pamanku tidak menemukanku." sahut gadis cilik itu kemudian. ia ceritakan seegalanya kepada kucing itu. ia butuh seorang teman. ya teman ! teman untuk berbagi cerita. slama ini tag pernah ada 1 orangpun yg bisa mengerti perasaannya. tetapi, banyak orang yg berceriita apapun kepadanya. bisa dibilang curhat. "aku selalu berkata kepada mereka bahwa kita harus slalu tersenyum apapun yg terjadi. kao tau? slama ini aku selalu mencoba tug tersenyum walaupun hatiku trz menangis. bibi pernah bepesan kpdku sblm ia menghembuskan nafas terkhirnya. ia berkata bahwa hidup ini butuh perjuangan, jgn pernah menyerah apapun rintangannya, jgn pernah bersedih dan berputus asa, tuhan akan selalu menjaga kita. aku percaya pada bibi. aku tag akan pernah menyerah utk mncari org tuaku. aku berjanji tag akan bersedih lagi meskipun hidupp ini sangat perihh." kata gadis cilik itu lagi kpd si kucing. isak tangisnya semakin menjadi-jadi. sungguh tega orang yg telah menyakitinya. gadis berumur 7 tahun itu sangat menderita dan kesepian.
dr balik tangisnya ia berdoa,"Tuhan, bahagiakanlah seluruh kluarga dan teman2ku. ku ingin melihat mereka selalu tersenyum. biarkanlah air mataku terus mengalir, kebahagiaan mereka adalah yg terpenting bagiku. kumohon, jaga dan bahagiakanlah selalu mereka smua. cukup aku saja yg menangisi keadaan ini."
hari semakin larut. namun tangis itu tag kunjung reda. hujan lebat basahi seluruh tubuhnya. udara dingin menusuk tubuhnya. bibirnya pucat. gadis cilik itu belum makann. beberapa menit kemudian, mata mungilnya menutup perlahan. ia tergeletak disana. badannya sangat kaku. sungguh kasihan sekali. kucing itu terus mengeong. namun, tag kan ada seorang pun yg tau. malam itu begitu sunyi. hingga pagi datang, gadis cilik itu telah ditemukan tewas oleh seorang pedagang kaki lima.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar